Senin, 08 Juni 2015

kisah menara jam yang terlupakan di kota Bandung


     Sebuah jam yang dipasang untuk publik memiliki fungsi sebagai petunjuk waktu bagi masyarakat. Sebut saja di Bukitinggi dengan jam gadangnya. Atau di London, dengan menara jam setinggi 96 meter yang diberi nama “Big Ben”. Namun di Kota Bandung lain lagi. ada sebuah jam yang kondisinya Saat ini seolah hanya sebatas pajangan, mati segan hidup tak mau. Padahal, sebuah jam bisa menjadi ikon dari sebuah kota. Terlebih lagi keberadaan jam ini sudah berdiri cukup lama dan berlokasi hampir dekat dengan pusat kota Bandung.




      Sebuah menara yang berada di Jalan Abdul Rivai Kota Bandung, jam publik berbentuk tugu dengan ukuran lebih dari lima meter tersebut tampak selalu mati. Dari empat buah jam dinding di setiap sisinya, tak satu pun yang aktif sesuai waktu. Logika kerjanya sama, putaran sempurna. Sebagai informasi, jam publik di taman itu masih analog yang masih menggunakan jarum jam panjang dan pendek. dan kembali keberadaan jam ini seolah tak diperdulikan lagi oleh para pengendara kendaraan yang lalu lalang di sekitarnya. untuk penamaan saja hampir tidak ada yang mengetahuinya. Semoga saja untuk kedepannya pemerintah bisa menyelamatkan jam tersebut.




     Jam dua sudut menara Gedung Bank Mandiri Jalan Asia Afrika seolah mengalami nasib yang serupa. jam yang didesain oleh orang Belanda keadaannya turut memprihatinkan. Menara jam yang berdiri kokoh di bangunan bekas bagian penjara Banceuy itu juga mati. dikutip dari laman http://cakrawalabirumuda.blogspot.com/2009/06/jam-publik-nasibmu-kini.html Menurut Rusmiati (42), seorang penjual ketupat yang biasa mangkal di seputar Jalan Banceuy, jam dinding itu sudah mati sejak puluhan tahun silam. "Saumur teteh, jam nu di gedong eta teh tara pernah bener, tos puluhan taun," jelas Rusmiati sambil menunjukkan jam di menara itu.



       Dulu nama bangunan tersebut bernama bank Escompto kisah singkatnya adalah sebagai berikut. Nederlandsch-Indische-Escompto-Maatschappij atau disingkat NIEM adalah salah satu bank yang beroperasi pada jaman penjajahan Belanda. NIEM atau yang lbih dikenal dengan nama bank Escompto didirikan tahun 1857 dan tetap beroperasi  sampai tahun 1958. Pada  saat perusahaan Belanda dinasionalisasi dan ditetapkan dalam UU No. 86/1958 yang berlaku surut hingga 3 Desember 1957. Bank Escompto diambil alih oleh Pemerintah RI. Tahun 1960 nama Bank ini diganti menjadi Bank Dagang Negara (BDN). BDN ini akhirnya melebur menjadi Bank Mandiri hingga sekarang.



Sumber : 
http://cakrawalabirumuda.blogspot.com/2009/06/jam-publik-nasibmu-kini.html
http://achmadrizal.staff.telkomuniversity.ac.id/2013/10/25/bank-escompto-bank-dagang-negara-sampai-bank-mandiri/

sumber foto :
http://cakrawalabirumuda.blogspot.com/2009/06/jam-publik-nasibmu-kini.html
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1581005

1 komentar:

  1. jam yg di gedung menara mandiri sekarang normal sudah saya perbaiki

    BalasHapus

Balai Kota Bandung, Kisah sebuah Gudang Kopi

Balaikota Bandung... Sebuah gedung yang bernuansakan Putih, yang berada di Jalan Wastukancana. Gedung yang juga diapit oleh Jalan Ace...