Masih soal kerkhoff di Bandung, selanjutnya ada makam unik lain yang dapat kita temukan di makam Pandu. Pada makam
ini terdapat patung seseorang berpakaian pilot dan helm yang sedang
menundukkan kepala sambil memegang batu nisan. Pada nisan yang
dipegangnya itu tertera nama Charles Philippe Marie Mathus Bogaerts
dengan tahun lahir 1900 dan wafat 1933. Makam ini tidak sendirian, di
sebelah kanannya terdapat sebuah makam lain dengan pahatan nama yang
sudah samar, Johannes Cornelis Pols. Baling-baling pesawat yang sudah
retak dan terbuat dari batu terletak di bagian atas makam. Angka tahun
wafatnya sama dengan Bogaerts, 1933.
Kompleks Makam Laci
Makam di blok ini mempunyai bentuk yang berbeda dengan makam pada
umumnya. Di sini makam-makam hanya terlihat bagian nisannya saja yang
terpajang berjajar dalam dua tingkat sehingga membentuk dinding yang
penuh dengan nisan. Sepintas tampak hanya seperti susunan nisan yang
ditempel di sebuah dinding. Tetapi ternyata bentuk sesungguhnya tidaklah
seperti itu. Nisan-nisan ini seperti laci yang dapat kita tarik keluar.
Di balik setiap nisan terdapat ruang memanjang yang cukup luas untuk
menyimpan sebuah peti jenazah. Pada bagian bawah ruang terdapat dua
jalur besi seperti rel yang berfungsi untuk menggeser masuk atau
keluarnya peti jenazah.
Di Permakaman Pandu terdapat dua kompleks Makam Laci yang terpisah
lokasinya. Masing-masing lokasi memiliki 52 kolom laci yang terbagi
dalam barisan memanjang dan bertingkat dua. Nisan-nisan yang terpasang
memiliki bentuk yang hampir mirip, umumnya persegi panjang, namun dengan
bahan yang berbeda. Ada yang berbahan batu andesit, marmer lokal,
sampai marmer impor dari Italia. Dari seluruh nisan yang ada, hanya
sebagian saja yang tulisan-tulisannya dapat dibaca dengan mudah, yang
lainnya kebanyakan sudah agak kabur dan perlu upaya ekstra agar dapat
membacanya.
Sebagian makam laci berada dalam kondisi yang menyedihkan, banyak
batu nisan yang hilang sehingga bagian dalam makam terbuka lebar.
Beberapa tahun lalu bahkan masih dapat kita temukan sisa tulang-belulang
di dalam beberapa makam. Sebagian lagi dalam kondisi hampir seluruh
bagian nisan tertutup tumbuhan liar. Selain beberapa nisan baru, seluruh
nisan pada Makam Laci ini berasal dari tahun sebelum 1950.
Ereveld Pandu
Ereveld atau “Taman Kehormatan” Pandu adalah lokasi pemakaman tentara Belanda atau Koninklijk Nederlands-Indisch Leger
(KNIL) yang tewas pada masa revolusi kemerdekaan RI. Makam ini tertutup
untuk umum, hanya anggota keluarga atau ahli waris saja yang dapat
berkunjung ke sini. Selain pihak keluarga atau pemerintahan, maka siapa
saja yang ingin berkunjung harus mendapatkan surat izin terlebih dulu
dari kantor pusatnya di Jakarta. Di Indonesia terdapat tujuh kompleks
Ereveld dan dua di antaranya ada di Priangan, yaitu di Bandung dan di
Leuwigajah, Cimahi. Lima lainnya adalah Ereveld Menteng Pulo dan Ereveld
Ancol di Jakarta, Ereveld Kalibanteng dan Candi di Semarang, dan
Ereveld Kembang Kuning di Surabaya. Seluruh kompleks Ereveld ini
mendapatkan biaya pemeliharaan dari pemerintah Belanda.
Bila pejuang Belanda dimakamkan di Taman Kehormatan atau Ereveld yang
sangat rapi dan teratur, lain lagi dengan pejuang Indonesia. Para
pejuang pribumi ini dimakamkan di permakaman umum tanpa batas area yang
jelas. Umumnya makam para pejuang ini ditandai dengan sebilah bambu
kuning dengan bendera merah-putih yang ditancapkan di sebelah batu
nisannya. Dari 109 makam yang berjajar dua baris ini hanya sedikit saja
yang memiliki nama, yang lainnya hanya memiliki nomor saja pada
nisannya. Salah satu makam pejuang di sini beberapa tahun lalu hampir
saja dibongkar sebelum akhirnya diketahui tercatat atas nama Alexander
Jacob Patty, seorang pejuang radikal dari Saparua yang wafat di Bandung
pada tahun 1957.
sumber foto :
https://mooibandoeng.wordpress.com/2014/04/29/1269/
sumber :
https://mooibandoeng.wordpress.com/2014/04/29/permakaman-bandung-tempo-dulu/
mau nanya, nama keluarga saya kan van de kerkoff , mau tau aja asal usulnya gimana, katanya ada hubungannya sama bosscha, tp yang saya tau almarhum opa dari cicalengka , *maaf ga nyambung , wkwkwkwkwkkw
BalasHapus